Industri ritel adalah semua bisnis yang menjual barang dan jasa kepada konsumen mencakup berbagai jenis toko, termasuk pasar grosir, kenyamanan, diskon, independen, departemen, DIY, listrik, dan toko khusus di seluruh dunia.
Perdagangan ritel memainkan peran penting dalam perekonomian karena menawarkan berbagai barang dan jasa berkualitas tinggi dan murah yang memberikan kenyamanan dan pilihan kepada pelanggan. Selain itu, dengan mempekerjakan sebagian besar karyawannya, industri ini juga membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Apa itu Industri Ritel?
Industri ritel bertanggung jawab untuk menyediakan masyarakat dengan berbagai barang dan jasa, seperti pakaian, makanan, furnitur, dan elektronik. Toko ritel dapat ditemukan di mal, pusat perbelanjaan, pusat perbelanjaan, dan bahkan pop-up.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri ritel telah menjadi sangat kompetitif, dan banyak toko telah mengevaluasi kembali metode dan strategi konvensional mereka. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penjualan ritel bagi ekonomi, dan bahkan merek-merek besar telah melakukan perubahan pada rantai pasokan dan strategi manajemen mereka.
Apa itu Ritel?
Ritel adalah bagian penting dari ekonomi karena memungkinkan orang untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Toko ritel menyediakan berbagai produk dan layanan kepada konsumen, mulai dari bahan makanan hingga pakaian. Selain itu, toko ritel juga bertanggung jawab atas penciptaan lapangan kerja karena mempekerjakan banyak orang.
Ritel adalah industri yang menjual barang atau jasa perusahaan secara langsung kepada konsumen pribadi atau rumah tangga.
Meskipun peritel dapat beroperasi di pasar ritel dan institusional, mereka memiliki cara yang sama untuk menangani banyak transaksi kecil. Di sisi lain, pasar grosir secara eksklusif berhubungan dengan bisnis dan bukan konsumen individu. Meskipun demikian, ada beberapa bisnis yang terlibat dalam kedua jenis kegiatan tersebut.
3 Segmen dan 5 Kegiatan di Sektor Ritel
Secara umum, pasar ritel dibagi menjadi tiga area utama:
Produk Makanan: Ini mengacu pada penyediaan makanan dan barang terkait kepada pelanggan melalui berbagai kegiatan.
Consumer Goods: Ini mengacu pada serangkaian tindakan yang berfokus pada penjualan barang yang dapat digunakan secara konsisten.
Barang konsumen tahan lama: Ini mengacu pada kegiatan yang memberi konsumen barang tahan lama seperti furnitur, peralatan masak, dan peralatan rumah tangga.
Selain kategori ini, industri ritel juga dapat dibagi menjadi lima kategori berdasarkan bisnisnya, seperti
Ritel “lokasi tetap”: adalah toko konvensional di mana konsumen dapat membeli barang. Toko-toko ini biasanya berada di jalan utama atau di mal.
Supermarket: Di sini Anda dapat membeli berbagai macam barang, seperti makanan, teknologi, dan barang rumah tangga.
Toko diskon: Toko diskon adalah jenis toko ritel yang lebih fokus pada makanan dan biasanya menjual barang tanpa merek dengan harga lebih rendah daripada supermarket, meskipun produknya serupa.
Toko sementara: Bisnis temporer biasanya berada di daerah yang ramai dan hanya buka dalam waktu terbatas. Toko-toko ini merupakan komponen strategi pemasaran dan berfungsi sebagai titik sentuh fisik untuk meluncurkan produk baru atau mengkonsolidasikan identitas merek.
Mesin penjual otomatis: Layanan ini sepenuhnya otomatis, dan toko tidak ada secara fisik. Dibandingkan dengan masa lalu, patut dicatat bahwa mesin penjual otomatis sekarang menjual lebih banyak jenis produk, termasuk makanan, obat-obatan, dan barang-barang kecil.
Tren Pasar Ritel
Bisnis harus mengikuti tren terbaru dalam kebutuhan konsumen untuk tetap unggul dalam persaingan di industri ritel.
Beberapa tren ritel modern yang harus Anda pertimbangkan adalah
1. Belanja Konsumen
Memasuki industri ritel yang sangat kompetitif saat ini, perusahaan harus berusaha untuk membedakan diri dengan menawarkan layanan pelanggan terbaik dan pengalaman berbelanja yang mulus. Popularitas ritel omnichannel semakin meningkat menunjukkan betapa pentingnya memenuhi ekspektasi ini.
Konsumen ingin menggabungkan keuntungan dari praktik belanja konvensional dengan kenyamanan teknologi modern. Mereka dapat menggunakan tablet atau smartphone mereka untuk berbelanja secara online atau di toko fisik.
Karena permintaan penjualan ritel dari konsumen masih kuat, peritel harus menawarkan pelanggan pengalaman berbelanja yang lancar dan nyaman di seluruh rantai pasokan agar tetap kompetitif dan memenuhi permintaan pelanggan untuk berbelanja di sektor ritel. Peritel harus menawarkan pelanggan pengalaman berbelanja yang lancar dan nyaman, tidak peduli apakah mereka adalah kios pasar, perusahaan ritel Inggris, atau peritel online.
2. Intelijen Pasar
Bisnis harus mampu menavigasi data konsumen yang luas jika mereka ingin sukses di era digital. Peritel harus menganalisis target pasar mereka dan kebiasaan membeli pelanggan mereka untuk menawarkan produk yang tepat, yang berarti intelijen pasar adalah kunci dari upaya ini.
Peritel harus memantau data dengan cermat untuk memahami perilaku pembelian pelanggan mereka dan meningkatkan strategi pemasaran mereka. Dengan menganalisis wawasan pasar, perusahaan dapat mengubah taktik pemasaran mereka untuk melayani audiens yang dituju dengan lebih baik dan memberikan pengalaman pelanggan yang sangat personal.
BACA JUGA : Apa itu Vendor? Cara Kerja, Jenis, dan Pertimbangan
3. Program Loyalitas
Karena mereka dapat meningkatkan penjualan dengan berbagai cara, program loyalitas pelanggan menjadi semakin populer.
Dengan menggunakan layanan mereka, Anda dapat meningkatkan retensi pelanggan Anda dan mendorong bisnis yang berulang. Selain itu, program loyalitas pelanggan dapat mendorong pelanggan untuk membelanjakan lebih banyak uang untuk setiap pembelian, dan membantu pemasaran dari mulut ke mulut dan referensi untuk menarik pelanggan baru.
Dengan menggunakan program loyalitas pelanggan, Anda dapat mengetahui preferensi dan pola pembelian pelanggan Anda. Informasi ini dapat digunakan untuk mengubah strategi pemasaran dan merchandising Anda untuk mencapai hasil yang lebih baik.
4. Belanja Online
Bahkan setelah penguncian COVID-19, belanja online tetap menjadi tren ritel yang signifikan.
Banyak department store yang menggunakan strategi bisnis online juga menawarkan fitur seperti penjualan dari pintu ke pintu, yang memberikan keunggulan kompetitif dalam lanskap ritel. Belanja online memungkinkan pelanggan membandingkan harga dan membeli barang yang diinginkan tanpa harus keluar dari rumah.
Selain itu, karyawan ritel menikmati lebih banyak fleksibilitas, yang dapat menghasilkan peningkatan produktivitas dan margin keuntungan yang lebih tinggi untuk perusahaan Anda. Peritel dapat dengan mudah mengamati perilaku dan preferensi pelanggan, yang dapat digunakan untuk menyesuaikan strategi pemasaran dan penjualan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan konversi.
Salah satu keuntungan dari teknik pemasaran ini adalah Anda dapat menjangkau pelanggan internasional yang mungkin tidak dapat mengunjungi toko fisik Anda.
5. Keberlanjutan (Sustainability)
Konsumen semakin sadar akan dampak sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pembelian mereka. Akibatnya, mereka meminta merek untuk menjadi lebih transparan dan peritel untuk mengadopsi tindakan yang lebih berkelanjutan.
Keberlanjutan dianggap lebih murah oleh peritel. Merek sekarang dapat menggunakan bahan dan teknologi berkelanjutan karena harganya semakin murah. Selain itu, praktik berkelanjutan menjadi lebih umum karena semakin banyak bisnis yang mengadopsinya untuk mengurangi dampak mereka terhadap lingkungan.
6. Pertumbuhan Media Ritel
Diproyeksikan bahwa media ritel akan menjadi saluran periklanan digital baru. Para pengiklan dan raksasa ritel besar seperti Amazon dan Walmart sedang mengeksplorasi potensi jaringan media ritel untuk meningkatkan pendapatan, menargetkan audiens baru, dan mendiversifikasi aliran pendapatan mereka.
7. Penekanan pada Perlindungan Konsumen dan Privasi Data
Karena serangan siber yang meningkat, terutama di sektor ritel, perlindungan data dan privasi konsumen telah menjadi prioritas utama. Ada juga kekhawatiran yang meningkat tentang pengumpulan dan penggunaan data konsumen oleh platform media sosial dan situs web.
8. Belanja Secara Hybrid
Saluran belanja hibrida, yang menggabungkan pengalaman belanja digital dan fisik, diharapkan menjadi lebih umum di masa depan. Menurut laporan McKinsey, mayoritas (75%) konsumen Amerika saat ini terlibat dalam aktivitas omnichannel, seperti melakukan pembelian baik secara online maupun di toko fisik dan melakukan penelitian produk.
9. Kemudahan Sistem Pembayaran
Untuk memenuhi harapan pelanggan, peritel harus memperkenalkan metode pembayaran baru seperti beli sekarang, bayar nanti atau paket cicilan.
10. TikTok dan Gen Z Akan Mempengaruhi Perdagangan Sosial
TikTok dapat dikaitkan dengan pertumbuhan perdagangan sosial, dan Gen Z memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ini.
Di masa mendatang, diperkirakan ada tambahan 10 juta pembeli sosial yang menggunakan platform ini.
11. Personalisasi tetap menjadi utama
Merek dapat memberikan pengalaman pelanggan yang unik dengan personalisasi.
Ini dapat meningkatkan keputusan pembelian pelanggan, keterlibatan, loyalitas, penjualan, dan pendapatan secara keseluruhan.
12. Layanan pelanggan 24/7
Bisnis harus menyediakan dukungan 24 jam sehari untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
Layanan pelanggan yang luar biasa saja tidak lagi cukup karena klien mengharapkan layanan bisnis dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
BACA JUGA : Business Case: Struktur dan Cara Mengembangkan
13. Semakin Populernya Metaverse
Metaverse diharapkan akan memengaruhi masa depan industri ritel, dengan perkiraan bahwa sekitar 110 juta orang akan menggunakan AR setiap bulan.
Selain itu, perusahaan besar dan merek terkenal di seluruh dunia seperti Nike dan Gucci telah meneliti dan menemukan metode untuk mengubah masa depan industri ritel melalui metaverse.
14. Memberdayakan Tenaga Kerja
Dengan meningkatnya otomatisasi, bisnis lebih membutuhkan pelatihan keterampilan dan pelatihan kembali karyawan.
Ini berarti memberi mereka kesempatan untuk belajar yang terus berubah, yang akan membantu mereka memperoleh kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan mereka. Pada gilirannya, hal ini akan memungkinkan karyawan untuk tetap aktif dan mengikuti perkembangan teknologi, peralatan, dan prosedur terbaru di industri ritel.
15. Transparansi Pengiriman
Meskipun pengiriman cepat dan pengiriman merupakan insentif yang bagus bagi pembeli, penting untuk diingat bahwa logistik memerlukan transparansi dalam pengiriman.
Dengan tingkat transparansi seperti ini, Anda dapat membangun loyalitas pelanggan dan menarik pelanggan baru untuk perdagangan ritel Anda. Dengan menggunakan alat penetapan harga, bisnis Anda dapat memahami tren ritel dan memenuhi harapan pelanggan dengan tetap berada di depan persaingan.
Selain itu, alat ini dapat membantu Anda memahami bagaimana jaringan media ritel di seluruh dunia bekerja, sehingga Anda dapat mengoptimalkan kinerja toko Anda.
Ritel Online
Media digital telah membuatnya lebih mudah bagi orang untuk mendapatkan informasi tentang keberlanjutan produk dan merek serta berbagi pengalaman mereka dengan orang lain. Toko-toko ritel memodifikasi jenisnya untuk mengikuti perubahan di sektor ritel dan meningkatkan daya saing mereka melalui kehadiran online.
Toko bahan makanan online semakin populer. Dalam industri ritel, memiliki situs web setara dengan memiliki etalase fisik.
Karena kenyamanan yang ditawarkan kepada pelanggan saat membandingkan harga dan faktor lainnya sebelum melakukan pembelian, e-commerce telah menjadi bagian penting dari industri ritel. Secara lebih mendalam, beberapa platform hanyalah versi internet dari toko fisik. Peritel dengan sengaja menggunakan saluran penjualan digital dan tradisional untuk mengurangi inventaris dan memperluas basis pelanggan.
Peritel ritel online, seperti bisnis e-commerce lainnya, jarang hanya bergantung pada aplikasi ponsel pintar untuk menjual barang secara langsung, menghilangkan kebutuhan untuk menggunakan website untuk melakukan pembelian.
Meskipun penjualan melalui internet semakin diandalkan untuk menjangkau pelanggan di seluruh dunia, peritel saat ini cenderung menggabungkan berbagai kategori bisnis mereka untuk memungkinkan pelanggan melakukan pembelian baik di dalam toko maupun secara online. Namun, manfaat peritel dari transformasi digital tidak selalu bertahan lama.